VCO untuk Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, terutama
salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E.
Hepatitis bisa juga terjadi karena infeksi virus lain, sepertimononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Hepatitis yang bukan disebakan virus biasanya disebabkan oleh alkohol dan obat-obatan.
Jenis Virus Hepatitis
· Virus hepatitis A
Virus hepatitis A biasanya
menyebar melalui vecal oral. Penyebaran ini terjadi biasanya karena
penderita atau orang sekelilingnya kurang menjaga kebersihan. Di
negara-negara berkembang banyak virus hepatitis yang ditularkan melalui
air, minuman dan makanan.
· Virus hepatitis B
Penularan virus hepatitis B tidak semudah virus hepatitis A. Virus
hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Misalnya memakai
obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau hubungan seksual
(baik heteroseksual maupun homoseksual).
Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B juga menularkan virus kepada bayinya selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosisdan kanker hati.
Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B juga menularkan virus kepada bayinya selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosisdan kanker hati.
· Virus hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini
paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum
bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk
alasan yang masih belum jelas, penderita “penyakit hati alkoholik”
seringkali menderita hepatitis C.
· Virus hepatitis D
Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.
· Virus hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.
· Virus hepatitis G
Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini. namun belum terlalu diketahui.
Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis :
Tanaman Obat Untuk Hepatitis
Akhir-akhir ini banyak berita baik yang dimuat di media elektronik
maupun media cetak yang memberitakan kisah kesembuhan mantan menteri
koperasi kabimet reformasi yaitu Bapak Adi Sasono yang sembuh dari
Hepatitis dan Kanker hati setelah minum VCO (Virgin Coconut Oil) secara
rutin selama beberapa bulan. Berita-berita kesembuhan berbagai macam
penyakit terus beredar yang menyatakan kesembuhan itu adalah
setelah rutin minum VCO. Berita-berita tersebut membuat VCO banyak
diburu masyarakat yang tentunya haus akan pengobatan herbal yang aman
dan ampuh. Sejak tahun 2005 produsen VCOpun bermunculan dimana-mana. VCO
yang mereka tawarkan laris seperti menjual kacang goreng. Tetapi
sayangnya belum ada lembaga yang mengatur atau memberi standarisasi
kualitas VCO.
VCO mengandung beberapa jenis asam lemak yang sangat bermanfaat bagi
tubuh terutama asam laurat. Asam laurat ini didalam tubuh diubah menjadi
monolaurin. Dan monolaurin inilah yang kemudian melawan virus hepatitis jenis apapun.
VCO dengan kualitas terbaik biasanya mengandung kadar asam laurat
diatas 50%. Akan lebih baik lagi jika VCO tersebut diolah dari kelapa
hijau yang kabarnya kandungan manfaatnya jauh lebih bagus dari pada
kelapa biasa. Dan kabar itupun membuat para produsen VCO dewasa ini
banyak memburu petani kelapa hijau dan menjadikan kelapa hijau sebagai
bahan untuk membuat VCO kelapa hijau berkualitas tinggi.
Adi Sasono, gejala sirosis hati, sehat setelah minum VCO, bahkan 2 dokter internis yang merawatnya sampai sekarang hampir tidak percaya, sirosis hati bisa
sembuh. Semua berkat VCO, miracle healing from nusantara kita. (Red.
Pak Adi Sasono ketua Dekopin, menteri koperasi zaman presiden Habibie)
VCO untuk SAKIT HEPATITIS : Lebih kurang 5 bln yang
sebelumnya telah didiagnosis oleh dokter bahwa virus ini merupakan
kanker hati yang secara perlahan dan pasti akan merusak organ hati dan
berakibat serius jika tidak segera diobati. Keluhan yang sering saya
alami badan lemas, badan lebih cepat lelah, sering terasa sakit di otot
, mudah pusing, sering tidak tahan terhadap hawa dingin, jika kondisi
tubuh drop (menurun) atau kelelahan maka pada kuku akan berubah
berwarna kuning, dan mata juga berwarna kuning, tubuh menjadi semakin
kurus, pernah mencoba menanyakan harga obat untuk hepatistis harganya 1
juta-an dan hanya untuk 1x minum, sungguh terasa berat buat saya.
Alhamdulillah, setelah minum VCO sehari 4 x 2 sendok makan selama 2
bulan, maka gejala-gejala sakit yang menyertai penyakit hepatitis
perlahan-lahan mulai berkurang dan sembuh, saya merasakan badan
benar-benar fit tidak gampang capek lagi, hawa dingin yang dulunya tidak
tahan sekarang sudah tidak lagi, mata dan kuku yang dulunya jika
kelelahan menjadi berwarna kuning sekarang sudah normal lagi.
Testimoni dari pak Adi Sasono :
Suatu hari di penghujung 1997, saat kondisi tubuh tengah prima, Adi
Sasono mengiyakan tawaran untuk uji kesehatan di laboratorium. Alih-alih
memperoleh bukti kebugaran, yang didapat malah kabar buruk. Virus
hepatitis C telah bersarang di dalam tubuh. Untuk mencari kesembuhan, RS
Mount Elizabeth pun disambangi. Gagal di Singapura, RS Loyola, Chicago,
Amerika Serikat—tempat para hepatologis terbaik dunia—menjadi tumpuan
harapan untuk mengatasi hepatitis yang diidapnya. Lelah melanglang buana mencari jalan untuk mengobati hepatitis,
perjalanan berakhir di Yogyakarta, tempat pertama Adi meminum VCO.
Rutin mengkonsumsi minyak perawan, virus hepar pun hengkang dari organ
hatinya. mencegah penyakit liver.
Mantan Menteri Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah kabinet
reformasi pembangunan presiden Habibie itu tak merasakan gejala apa pun
sebelumnya. Ia tak mengenal rasa sakit di seputaran ulu hati seperti
pengidap hepatitis C lain. Suami Male Maria itu tetap saja menjalankan
aktivitas tanpa terganggu virus yang berada di tubuh. Sehari-hari badan
segar bugar tanpa ada keluhan sakit. “Saat masih menjabat menteri, saya
bahkan tidur hanya 3—4 jam sehari,” ujarnya.mengatasi penyakit liver,
mengobati penyakit liver.
Namun, rupanya tubuh mantan ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
(ICMI) itu laiknya menyimpan bom waktu. Tes kesehatan di Klinik
Pramitra Surabaya memperlihatkan, virus hepatitis C, awal dari sirosis
alias kanker hati, bersarang di badan. Virus itu ibarat silent killer
yang merontokkan organ hati secara perlahan. “Baru terasa setelah
minimal 26 minggu karena masa inkubasi virus memakan waktu lama,” tutur
Prof Dr Nurul Akbar, SpPDKGEH, ahli hepatologi di Jakarta. Menurutnya
pada sebagian kasus, virus hepatitis C tinggal dalam tubuh meski
penderita terlihat sehat. Itu yang dinamakan hepatitis C kronis dan
mungkin menyebabkan kerusakan hati secara progresif. Penderita
berpotensi menularkannya pada orang lain. mencegah penyakit liver
Itulah yang dialami putra Adnan Martawiredja. Sejak diketahui
mengidap hepatitis C, ia baru merasakan kehadiran sang penyakit 2 tahun
kemudian. Itu artinya penyakit telah beranjak menjadi kronis. Tahun baru
1999 pun menjadi begitu pahit baginya. Adi mesti pasrah saat dilarikan
ke Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. Dalam satu pekan ia didera
rasa lemas, mual, dan pegal di persendian. mengobati penyakit liver
Pindah Herbal
Sepulang dari Singapura, penanganan kesehatan Adi diambil alih tim
dokter kepresidenan. “Rutin 2—3 kali seminggu saya disuntik interferon,”
tutur pria 7 cucu itu. Selang dua bulan bukannya malah membaik, kondisi
Adi justru menurun. Rasa pegal di tubuh kian menjadi. Satu per satu
rambut rontok dan kulit di sekitar wajah menghitam.mencegah hepatitis,
mengatasi hepatitis
Alumnus Teknik Sipil ITB itu kemudian mencoba peruntungan ke rumah
sakit University of Catholic Loyola, Chicago, Amerika Serikat. Di
sanalah para hepatologis terbaik di dunia berkumpul. Namun, Adi mesti
menelan pil pahit. “Belum ada vaksin yang ampuh untuk hepatitis,”
paparnya menirukan ucapan dokter. Suntikan interferon satu-satunya obat
yang ditawarkan medis. Padahal, efek samping suntikan membuatnya kerap
menggigil, menahan mual, dan pegal-pegal. mengobati hepatitis.
Dalam kebimbangan, Adi Sasono memutuskan mencari kesembuhan lewat
jalur alternatif. Pijat refleksi dari ahli di Cikajang, Garut, Jawa
Barat, menjadi pilihan pertama untuk menangatasi hepatitis dan mengobati hepatitis yang
dideritanya. Seminggu 3 kali ia rutin menyambangi Cikajang. Ibarat
melempar batu ke permukaan air tenang, perlahan gelombangnya menghilang,
tetapi batu masih tetap tinggal di dalam. Sama halnya dengan usaha Adi
mempertahankan kesehatan. Setelah dipijat, kondisi tubuh menjadi prima.
“Hanya saja virusnya tetap ada dalam tubuh,” ujarnya.
Karena itu beragam jalan lain ia tempuh. Ketua umum Partai Merdeka
itu tak segan mencoba beraneka jamu. “Dari temulawak, cuka apel, sampai
madu pahit saya konsumsi,” tutur pria berjuluk Th e Indonesian’s Most
Dangerous Man versi majalah Far Eastern Economic Review, Desember 1998.
Itu belum termasuk kiriman jamu-jamuan dan obat tradisional dari para
rekan dan kolega di daerah. “Saya minum saja semua,” kelakarnya.
Niat baik mencoba ramuan herbal itu memang bermanfaat. Kesehatannya
meningkat drastis. Mantan general manager PT Krama Yudha Philips Welding
Electrode Manufacturing itu percaya, obat tradisional sanggup
meningkatkan daya tahan tubuh. “Dengan daya tahan prima, tubuh bisa
mengatasi gempuran penyakit,” ungkapnya. Toh, ia masih saja mesti
berdamai dengan virus hepatitis yang enggan enyah dari tubuh. “Saya
mesti berbagi hidup dengan penyakit itu,” ucapnya. mengobati hepatitis.
Minyak dara
Berdamai dengan penyakit memang bukan pilihan menyenangkan. Tujuh
tahun ia menghabiskan hidup sebagai carier hepatitis. Suatu ketika di
penghujung 2004 ia berjumpa dengan rekan lama, Bambang Setiadji,
peneliti di Yogyakarta. Dari sanalah perkenalannya dengan virgin coconut
oil berawal. Bambang yang meneliti VCO sejak lama menyarankan konsumsi
minyak dara secara rutin. mencegah penyakit liver, mengatasi penyakit
liver
Adi yakin pilihannya kali itu tak meleset. Ingin sembuh, ia meneguk
1—2 sendok makan VCO sehari tanpa didampingi konsumsi obat lain. Dalam
hitungan minggu kondisi tubuhnya bertambah prima. Semangat beraktivitas
terasa meluapluap. Awal Oktober 2005, noktah cerah kesembuhan mulai
tampak di mata pria 62 tahun itu. Hasil tes SGPT (Serum Glutamic Pyruvic
Transaminase) normal di kisaran 15—17 IU dan SGOT (Serum Glutamic
Oxaloacetic Transaminase) pun beranjak stabil di angka 17—20 IU.
Demikian pula tes virus/ antivirus. Virus hepatitis dalam tubuhnya
dinyatakan negatif alias telah musnah. Kurang yakin, tes laboratorium di
lain tempat pun dilakoni. Serasa mendapat keajaiban, hasil serupa Adi
dapatkan. Pantas bila konsumsi VCO tetap saja dilakukan sebagai wujud
syukur. mencegah hepatitis
Didukung Riset
Kisah kesembuhan Adi Sasono itu sebuah keniscayaan. Penelitian yang
dilakukan Bartolotta S. dan rekan sejawatnya di Universidad Tidak Buenos
Udara, Ciudad Universitaria, Buenos Aires, Argentina, menunjukkan asam
laurat atau C12 paling efektif menghadang tahap pendewasaan siklus
replikasi virus. Lauric acid dalam tubuh bekerja mengurangi hasil
sekresi virus dan menghambat tekanan patogen virus, tanpa mempengaruhi
kelangsungan hidup sel dalam jaringan tubuh.
Dokter yang dihubungi Trubus, Prof Dr Nurul Akbar SpPD-KGEH,
menjelaskan hepatitis disebabkan oleh virus yang dalam jangka waktu 6
bulan sejak terinfeksi menjadi akut dan bila dibiarkan hingga 6 bulan
berikutnya menjadi kronis. Virus masuk ke dalam sel hati dan secara
bertahap merusak sel hepar itu.
Virus itu menyebabkan organ hati meradang dan bila pecah akan
menyebabkan tubuh menjadi kuning sewarna biliburin. Warna itu akan
muncul secara fi sik di permukaan kulit, sela-sela kuku jari tangan, dan
putih di mata. Itulah yang menjadi ciripenderita hepatitis. mengatasi
hepatitis, mengobati hepatitis
Jadi, bila ada obat yang bisa menghambat proses replikasi virus
sangat disarankan. Selama ini dunia medis mengenal interferon yang
berfungsi memperbaiki hati. “Namun, tingkat keberhasilan interferon
hanya 10—15%,” ungkap Prof Dr Nurul Akbar, SpPD-KGEH. Meski di lapangan
interferon sanggup mengurangi penderitaan akibat hepatitis sebanyak 40%,
tapi kemampuannya memusnahkan virus masih kecil.
J. Kabara, Ph.D., profesor emeritus dari Michigan State University,
Illinois, Amerika Serikat, dalam buku Minyak Kelapa dalam Bidang
Kesehatan dan Penyakit, yang ditulis Conrado S. Dayrit, MD.FACC.FPCC.
FPCP., telah mempelajari aspek nutrisi dan kesehatan minyak kelapa murni
selama lebih dari 30 tahun. Laboratorium lipidnya menemukan minyak
kelapa tanpa pemanasan yang tergolong raw food (makanan mentah untuk
diet) di Amerika Serikat, mengandung 47—59% asam lemak jenuh rantai
sedang alias medium chain fatty acid (MCFA) dan monoglyceride. Asam
lemak itu berupa lauric acid, myristic acid, palmitic acid, stearic
acid, linoleic acid, dan sebagainya. Dengan kandungan itu minyak dara
baik dikonsumsi penderita hepatitis demi menghambat pertumbuhan virus
dalam tubuh.
Yellia Mangan, herbalis di Jakarta Selatan, mengamini bahwa hepatitis
berasal dari telur-telur parasit yang berkembang menjadi virus. Virus
patogen itu bermantel lemak yang elastis dan aktif. Organisme itu dapat
bergerak, menyusup ke bukaan kecil, dan bereplika sebanyak
mungkin.mencegah penyakit liver
Karena diselimuti lipid alias lemak, virus hepatitis sulit ditembus
obat apa pun. Riset yang dilakukan Th ormar H., Isaacs CE., dan
rekan-rekannya di Institut Biologi, Universitas Islandia, Grensavegi,
Reykjavik, menunjukkan medium chain fatty acid merupakan bahan yang
sangat aktif melawan virus yang bermantel lipid.
Percobaan Th ormar dan rekan-rekannya diawali dengan menguji sejumlah
asam lemak yang merupakan komponen normal lipid terhadap virus
bermantel lipid dan virus yang tak bermantel lipid. Hasil menunjukkan,
asam lemak jenuh rantai medium sangat aktif melawan virus bermantel
lipid, walaupun konsentrasi asam lemak yang diperlukan untuk inaktivasi
virus sebanyak 20 kali lipat. Dan tak satu pun asam lemak yang
meng-inaktivasi virus tak bermantel lipid. mengatasi penyakit liver,
mengobati penyakit liver
Monoglyceride asam lemak itu bersifat antiviral yang dalam beberapa
kasus memiliki konsentrasi 10 kali lebih rendah dari free fatty
acid-nya. Antiviral asam lemak itu ditemukan berdampak pada virus
bermantel lipid, penyebab kebocoran. Pada konsentrasi lebih tinggi ia
mendisintegrasi sempurna virus bermantel lipid. Peristiwa itu akan
diikuti terjadinya sel virus lisis alias hancur dan kematian pun
menjemput sang virus patogen.
Th ormar melakukan percobaan lain dengan memasukkan asam lemak jenuh
rantai medium ke dalam koloni virus bermantel lipid. Itu menyebabkan
pengurangan jumlah virus 3.000—10.000 kali lipat selama masa inkubasi
pada 37°C dalam waktu 30 menit.
Hal serupa dijelaskan kembali oleh Kabara dari Michigan State
University, Illinois, Amerika Serikat. Penelitian yang dilakukan sejak
awal 1966 menunjukkan senyawa lemak sederhana justru efektif untuk
menonaktifk an virus bermantel lipid dengan cara merusak membran lipid
dari organisme itu. Dan di antara sekian banyak saturated fatty acid,
lauric acid memiliki aktivitas antiviral maksimal.
Penelitian itu mengguanakan virus-virus prototype yang telah dipilih
atau dikenali. Mereka representatif dengan strain virus bermantel lipid
yang menyerang manusia. Mantel dari virus itu adalah lapisan membran
lipid. Setelah diinokulasikan lauric acid dan monolaurinnya, virus-virus
menjadi rapuh. Rantai MCFA (Medium Chain Fatty Acid) dan kandungannya
bereaksi dengan cara merusak membran lipid virus. Akhirnya virus itu
menjadi nonaktif dalam tubuh manusia. Percobaan juga menggunakan
saturated fatty acid tipe lain.
Menurut Kabara dan rekan-rekannya saturated fatty acid lebih panjang
dari rantai C14, sehingga tidak mempunyai aktivitas signifi kan terhadap
virus. Dan dari MCFA, lauric acid C12 paling potensial, terutama
kandungan monoglyceride alias monolaurin. Bahan itu lebih aktif daripada
caprilic acid C8, caprie acid C10, atau myristic acid C14. Sedangkan
dilaurin dan trilaurin sama sekali tidak memiliki aktivitas.
Bahkan Cha dan Sachan dari American College of Nutrition mempelajari
efek saturated fatty acid dan unsaturated fatty acid pada ethanol
pharmacokinetics sejak 1994. Mereka menyimpulkan pola makan dengan
saturated fatty acid berantai sedang melindungi hati dari kerusakan
karena alkohol dengan cara memperlambat metabolisme ethanol.
Pantas jika para peneliti itu sepakat, asam lemak jenuh berantai
sedang yang terkandung dalam minyak dara efektif dikonsumsi untuk
mencegah kehadiran atau bahkan memusnahkan virus patogen. Berbagai
penelitian itu menguatkan bukti empiris khasiat minyak perawan menumpas
virus hepatitis yang dialami Adi Sasono. Asa kesembuhan para penderita
hepatitis pun seakan menemukan sandaran baru, si penyembuh ajaib dari
kelapa. (Hanni Sofi a/Peliput: Destika Cahyana dan Lastioro Anmi)
Sumber : wikipedia n trubus-online.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar